MUHAMMAD S.A.W. RASUL ALLAH YG TERAKHIR!
KENALI SECARA LAHIRIAH
Begitu indahnya sifat fizikal Baginda,
sehinggakan orang ulama Yahudi yang pada
pertama kalinya bersua muka dengan
Baginda lantas melafazkan keislaman dan
mengaku akan kebenaran apa yang
disampaikan oleh Baginda.
Di antara kata-kata apresiasi para
sahabat ialah :
- Aku belum pernah melihat lelaki yang
sekacak Rasulullah.
- Aku melihat cahaya dari lidahnya..
- Seandainya kamu melihat Baginda,
seolah-olah kamu melihat matahari terbit.
- Rasulullah jauh lebih cantik dari
sinaran bulan.
- Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
- Aku belum pernah melihat lelaki
setampan Rasulullah.
- Apabila Rasulullah berasa gembira,
wajahnya bercahaya spt bulan purnama.
- Kali pertama memandangnya sudah pasti
akan terpesona.
- Wajahnya tidak bulat tetapi lebih
cenderung kepada bulat.
- Wajahnya seperti bulan purnama.
- Dahi baginda luas, raut kening tebal,
terpisah ditengahnya.
- Urat darah kelihatan di antara dua
kening dan nampak semakin jelas semasa
marah.
- Mata baginda hitam,dengan bulu mata
yang panjang.
- Garis-garis merah di bahagian putih
mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di
bahagian sudut.
- Hidungnya agak mancung, bercahaya
penuh misteri, kelihatan luas sekali
pertama kali melihatnya.
- Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
- Giginya kecil dan bercahaya, indah
tersusun, renggang di bahagian depan.
- Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan
memancar dari giginya.
- Janggutnya penuh dan tebal menawan.
- Lehernya kecil dan panjang, terbentuk
dengan cantik seperti arca.
- Warna lehernya putih seperti perak
sangat indah.
- Kepalanya besar tapi terlalu elok
bentuknya.
- Rambutnya sedikit ikal.
- Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh
pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah
bahu tapi disisir rapi.
- Rambutnya terbe lah di tengah.
- Di tubuhnya tidak banyak rambut
kecuali satu garisan rambut menganjur
dari dada ke pusat.
- Dadanya bidang dan selaras dgn perut.
Luas bidang antara kedua bahunya lebih
drpd biasa.
- Seimbang antara kedua bahunya.
- Pergelangan tangannya lebar, lebar
tapak tangannya, jarinya juga besar dan
tersusun dgn cantik.
- Tapak tangannya bagaikan sutera yang
lembut.
- Perut betisnya tidak lembut tetapi
cantik. Kakinya berisi tapak kakinya
terlalu licin sehingga tidak melekat air.
- Terlalu sedikit daging di bahagian
tumit kakinya.
- Warna kulitnya tidak putih spt kapur
atau coklat tapi campuran coklat dan putih.
- Warna putihnya lebih banyak.
- Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
- Warna kulitnya putih tapi sihat.
- Kulitnya putih lagi bercahaya.
- Binaan badannya sempurna,
tulang-temulangnya besar dan kukuh.
- Badannya tidak gemuk.
- Badannya tidak tinggi dan tidak pula
rendah, kecil tapi ber ukuran sederhana
lagi kacak.
- Perutnya tidak buncit.
- Badannya cenderung kepada
tinggi,semasa berada di kalangan orang
ramai baginda kelihatan lebih tinggi
drpd mereka.
KESIMPULANNYA :
Nabi Muhammad s.a.w adalah manusia agung
yang ideal dan sebaik-baik contoh
sepanjang zaman. Semulia-mulia insan di
dunia... untuk mengingatkan kita...
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar
seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi
Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata
Fatimah yang membalikkan badan dan
menutup pintu. Kemudian ia kembali
menemani ayahnya yang ternyata sudah
membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak
tahulah ayahku, orang sepertinya baru
sekali ini aku melihatnya," tutur
Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap
puterinya itu dengan pandangan yang
menggetarkan. Seolah-olah bahagi an demi
bahagian wajah anaknya itu hendak
dikenang. "Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata
Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan
tangisnya. Malaikat maut datang
menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut bersama
menyertainya. Kemudian dipanggillah
Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di
atas langit dunia menyambut ruh kekasih
Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril,
jelaskan apa hakku nanti di hadapan
Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara
yang amat lemah. "Pintu-pintu langit
telah terbuka, para malaikat telah
menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar
menanti kedatanganmu, " kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan
Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. "Engkau tidak senang
mendengar khabar ini?" Tanya Jibril
lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana
nasib umatku kelak?" "Jangan khawa tir,
wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar
Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan
surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya," kata
Jibril. Detik-detik semakin dekat,
saatnya Izrail
melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah
ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit
sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah
mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di
sampingnya menunduk semakin dalam dan
Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau
melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat
pengantar wahyu itu. "Siapakah yang
sanggup, melihat kekasih Allah direnggut
ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian
terdengar Rasulullah mengaduh, karena
sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya
Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan
saja semua siksa maut ini kepadaku,
jangan pada umatku. "Badan Rasulullah
mulai dingin, kaki dan dadanya sudah
tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak
membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya. "Uushiikum
bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum
- peliharalah shalat dan peliharalah
orang-orang lemah di antaramu." Di luar,
pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukkan. Fatimah
menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali
kembali mendekatkan telinganya ke bibir
Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku,
umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup
manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai
sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa
Muhammad wa baarik wa sallim 'alaihi.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Untuk peringatan:-
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim
lainnya agar timbul kesedaran untuk
mencintai Allah dan RasulNya, seperti
Allah dan RasulNya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu
hanyalah fana belaka. Amin...
Usah gelisah apabila dibenci manusia
karena masih banyak yang menyayangimu di
dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci
Allah karena tiada lagi yang mengasihmu
di akhirat.